Kubu Raya – Pandemi Corona Virus Disease 2019 secara nyata telah mengganggu aktivitas perekonomian Negara di seluruh dunia termasuk di Indonesia.
Pemerintah dalam hal ini telah mengambil kebijakan dan langkah langkah luar biasa di bidang keuangan negara dalam rangka penyelamatan kesehatan dan perekonomian nasional, Kebijakan dan langkah tersebut adalah melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional.
Program PEN di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dilaksanakan melalui kegiatan Padat Karya Penanaman Mangrove. Hutan mangrove menjadi salah satu sumber penghidupan bagi masyarakat pesisir yang dalam masa pandemi ini merasakan dampak penurunan ekonomi yang paling signifikan.
Kepala Badan Pemusyarawatan Desa (BPD) Desa Tanjung Harapan, Sahda mengatakan, program penanaman hutan Mangrove melalui padat karya yang berada di Desa Tanjung Harapan sudah dilaksanakan dengan baik dan masyarakat mengucapkan terima kasih. Karena dengan adanya program PEN tersebut masyarakat terbantu.
“Penanaman hutan Mangrove di Desa Tanjung Harapan sendiri ada seluas 66 Hektare dengan jumlah pagu dananya Rp 1,2 Milyar dan sumber dananya dari Kementrian Lingkungan Hidup,”ujar Sahda pada Rabu, 16 Juni 2021.
Ia mengatakan, terkait adanya berita di salah satu media online yang dikatakan oleh Juanda kalau program penanaman hutan Mangrove kurang jelas dalam pengerjaanya itu tidak benar. Karena pelaksanaan program penanaman hutan Mangrove di Desa Tanjung Harapan jelas clean dan clear.
“Pelaksanaan penanaman hutan Mangrove di Desa Tanjung Harapan sangat jelas, dan masyarakat sangat terbantu dengan adanya program tersebut. Dan untuk di Desa Tanjung Harapan semua lahan yang luasnya sekitar 66 Hektare sudah dikerjakan semua ,”tuturnya.
