Intensnews.co.id – Jakarta. Untuk mengangkat potensi pertanian dan perikanan di Kabupaten Kampar, Penjabat Bupati Kampar Dr. H. Kamsol, MM, melakukan pertemuan dengan beberapa pengusaha/investor, ahli perbenihan dan pelaku eksportir dalam rangka percepatan pembangunan bidang pertanian dan perikanan di Kabupaten Kampar.
Pelaku usaha yang hadir pada kesempatan tersebut diantaranya Direktur Utama Vietindo Jaya, Mohamach Abdoulah. Ketua bangun Desa berkelanjutan Ir.Swidi Tono, konsultan badan pengembangan riset dan teknologi, Nuhansyah, dan Pengembang Program Peningkatan Ekonomi, Sunarto.
Pertemuan tersebut dilaksanakan di Aula Hotel Sunbrize Jakarta , Jumat (3/6 ) yang juga dihadiri oleh Asisten III Adminiasistem Umum Ir. Azwan, M. Si Kadis DMPTSP Hambali, Kadis Perikanan Zulfahmi dan Kadis Pertanian Nur Ilahi Ali.
Dalam pertemuan tersebut, Pj.Bupati menyampaikan bahwa untuk meningkatkan hasil gabah, perlu di back up dengan pupuk dan desinpektan yang baik agar hasil pertanian maksimal.
Beliau juga menyampaikan bahwa setelah pertemuan ini, kedepan akan dilakukan pembangunan 10 kawasan Rice Estate (Perkebunan Padi) untuk meningkatkan pendapatan & kesejahteraan petani dan juga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi serta kualitas guna mendapatkan marjin pertanian yang paling optimal.
“tujuan utama kita adalah untuk mengelola fisik gabah dan nantinya akan menyediakan beras berkualitas baik dengan harga terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat yang nantinya akan bermuara pada pengurangan angka kemiskinan dan pengangguran di pedesaan dan mengurangi arus exodus tenaga kerja muda dari desa ke kota” harap Pj Bupati
Target 5 tahun kedepan adalah membangun 30 kawasan rice estate (Perkebunan Padi) mencakup total area 30.000 Ha sawah. Output utama beras kurang lebih 18.000 ton/ tahun . Totalitas Agribisnis Perberasan mencakup Tanaman Padi, budidaya ikan, pertenakan, green house ( Rumah Hijau) , penangkaran benih, pelatihan kader muda untuk pertanian modern, mencetak manajer muda pertanian yang handal & modern dan juga down-stream industries mencakup pabrik tepung beras, pabrik mie beras dan minyak dedak/ rice bran oil.***(DPP AMI)