News

PROGRAM MADU GAMBUT CSR PT KPI RU II SUNGAI PAKNING RAIH PENGHARGAAN DI AJANG INTERNASIONAL

14
×

PROGRAM MADU GAMBUT CSR PT KPI RU II SUNGAI PAKNING RAIH PENGHARGAAN DI AJANG INTERNASIONAL

Sebarkan artikel ini

 

INTENSNEWS/Sungai Pakning-Hamparan lahan gambut yang dulunya rentan terbakar di Kabupaten Bengkalis, kini telah bertransformasi menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarakat lewat budidaya lebah madu. Dari lahan yang dulu dipenuhi kecemasan, lahir harapan baru bagi para pencari madu.(10/9/2025)

Transformasi inilah yang diwujudkan melalui program CSR Budidaya Lebah Gambut Ramah Lingkungan PT Kilang Pertamina Internasional RU II Sungai Pakning. Program ini mengajak masyarakat Desa Tanjung Leban untuk beralih dari pencarian madu liar yang penuh risiko menjadi budidaya lebah yang lebih aman, ramah lingkungan, dan bernilai ekonomi.

Keberhasilan ini tidak hanya mengubah wajah desa, tetapi juga mengantarkan kabar manis hingga ke panggung internasional. Pada September 2025, program ini meraih penghargaan Best CSR Project of The Year di ajang bergengsi 14th Edition Corporate Social Responsibility Summit & Awards di Chennai, India.

“Penghargaan ini adalah bukti bahwa perubahan yang lahir dari desa bisa memberi inspirasi global. Dari madu gambut, kita belajar bagaimana masyarakat bisa berdaya sekaligus menjaga bumi,” ujar Ririanti Safrida, Manager Production RU II Sungai Pakning.

Penghargaan Best CSR Project of The Year mengukuhkan upaya PT Kilang Pertamina Internasional RU II Sungai Pakning dalam mewujudkan triple bottom line—people, planet, profit—dengan menyelaraskan dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi secara berkelanjutan. Masyarakat diberi kesempatan untuk tumbuh dan mandiri, alam gambut dijaga lewat budidaya ramah lingkungan dan inovasi, serta petani madu mendapatkan penghidupan yang layak dari usaha yang berkelanjutan. Dengan begitu makna ini semakin meluas bahwa kesuksesan bukan hanya soal hasil, tapi juga tentang bagaimana kita menjaga dan berbagi kebaikan untuk masa depan bersama.

Kini, warga Desa Tanjung Leban bukan lagi sekadar pencari madu, melainkan petani yang mengelola koloni lebah di pekarangan rumah. Produk Madu Biene yang mereka hasilkan telah menjadi identitas baru desa—simbol kerja keras, inovasi, dan cinta lingkungan. Desa Tanjung Leban tumbuh menjadi Eduwisata Madu Biene, tempat orang datang untuk belajar budidaya lebah sekaligus merasakan langsung harmoni antara manusia dan alam.

Sebagai upaya menjaga keberlanjutan, masyarakat bersama PT Kilang Pertamina Internasional RU II Sungai Pakning juga melakukan penanaman bibit pohon di Desa Tanjung Leban dan kawasan Eduwisata Madu Biene. Pohon-pohon ini ditanam bukan hanya untuk mempercantik lanskap desa, tetapi juga sebagai sumber pakan bagi koloni lebah yang dibudidayakan. Langkah sederhana ini sekaligus menjadi wujud nyata pelestarian ekosistem gambut, memastikan ketersediaan pangan lebah, menjaga keseimbangan alam, dan memperkuat identitas desa sebagai pusat madu ramah lingkungan.

Capaian di Chennai menjadi pengakuan global atas kerja bersama masyarakat dan perusahaan. Lebih dari sekadar program CSR, budidaya lebah gambut telah menjadi simbol transformasi: dari stigma negatif pencari madu hutan, kini menjelma cerita sukses tentang kemandirian ekonomi, kepedulian lingkungan, dan warisan manis bagi generasi mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *