Ketapang – Program makan bergizi gratis yang semestinya membawa manfaat justru menimbulkan keresahan. Pasalnya, wadah atau ompreng yang digunakan untuk menyalurkan Makanan Bergizi Gratis ( MBG) bagi peserta didik diduga mengandung lemak babi.
Informasi dugaan tersebut mencuat setelah sejumlah media nasional melaporkan hasil uji laboratorium di luar negeri yang mengindikasikan penggunaan refined lard atau lemak babi olahan sebagai pelumas dalam proses pencetakan ompreng berbahan baja tahan karat di pabrik asal Tiongkok. Laporan tersebut, antara lain dimuat CNN Indonesia dan Tempo dengan mengutip temuan Nahdlatul Ulama DKI Jakarta. Temuan ini sontak membuat masyarakat, khususnya umat Muslim, resah dan mempertanyakan kejelasan sumber pengadaan peralatan makan tersebut.
“Kalau benar ada kandungan lemak babi, tentu sangat meresahkan. Apalagi wadah ini digunakan anak-anak sekolah setiap hari,” ungkap salah satu orang tua murid, Jumat (20/9).
Hingga kini, pihak penyelenggara program maupun instansi terkait belum mengeluarkan keterangan resmi. Namun, sejumlah tokoh masyarakat mendesak pemerintah daerah segera melakukan uji laboratorium independen agar informasi ini tidak simpang siur dan menimbulkan polemik berkepanjangan.
“Pemerintah harus transparan. Kalau benar mengandung bahan haram, segera tarik dan ganti dengan wadah yang halal dan aman,” tegas seorang Wali murid lainnya
Sementara itu, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan setempat dikabarkan sedang melakukan koordinasi untuk menindaklanjuti laporan tersebut. Warga berharap hasil pemeriksaan segera diumumkan secara terbuka agar tidak menimbulkan keresahan lebih luas.**(jok)