INTENSNEWS/Sungai Pakning-18 September 2025 – PT Kilang Pertamina Internasional RU II Sungai Pakning berhasil menyelenggarakan Major Emergency Drill (MED) 2025, sebuah simulasi penanganan keadaan darurat yang komprehensif. Latihan ini dirancang untuk menguji kesiapsiagaan seluruh tim dalam menghadapi skenario kompleks, termasuk kebakaran, ledakan, dan tumpahan minyak. Simulasi ini tidak hanya dihadiri perwira pertamina sungai pakning, namun juga dihadiri oleh Port Manager Sungai Pakning, Direktorat KPLP, KSOP Kelas II Tanjung Buton, Kapolsek Bukit Batu, Koramil Bukit Batu, Lurah Sungai Pakning dan stakeholder lainnya (18/09).
Latihan tahunan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk memastikan seluruh sumber daya manusia, peralatan, dan prosedur penanggulangan darurat berada pada level optimal. Pelaksanaan MED 2025 juga bertujuan untuk memperkuat aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) sebagai prioritas utama dalam operasional kilang. Kegiatan MED ini berlangsung dengan terlebih dahulu melakukan kegiatan Tabel Top di Tanggal 16 September.
*Simulasi Latihan dan Respons Cepat Tim Tanggap Darurat*
Skenario latihan dimulai pada pukul 09.13 WIB. Dalam skenarionya tim menemukan adanya kebocoran pada tangki 946-TK-18 yang kemudian memicu kebakaran dan ledakan akibat korsleting listrik. Kondisi darurat ini juga diceritakan dengan tumpahan minyak yang meluas hingga ke perairan di area Jetty I.
*Dalam simulasi ini*, tim tanggap darurat harus menghadapi tantangan tambahan, yaitu penanganan dua korban. Satu korban mengalami patah tulang, sementara korban lain jatuh ke laut akibat kram otot. Berkat koordinasi yang cepat dan efektif antara tim darat dan laut, seluruh rangkaian penanggulangan darurat dapat dikendalikan dalam waktu kurang dari dua jam, dan situasi dinyatakan aman pada pukul 11.03 WIB.
Waluyo, Perwakilan dari Direktorat KPLP, menyatakan, “Simulasi ini menunjukkan kesiapan yang sangat baik. Seluruh aspek, mulai dari sumber daya manusia, personel, hingga peralatan, sudah memenuhi standar yang ditetapkan. Ini membuktikan bahwa PT KPI RU II Sungai Pakning mampu menangani situasi darurat secara efektif.”
Senada dengan itu, Uut Setiaji, Manager Marine Operation Area Sumbagut, menambahkan, “Tim penanggulangan darurat, baik di sisi laut maupun darat, telah memenuhi standar tinggi. Kesiapan ini didukung penuh oleh peralatan yang memadai dan tenaga kerja yang tersertifikasi.”
Sementara itu, Dienda Rieski Pramita, Koordinator Seksi Penanggulangan Musibah Subdit PMPBA Direktorat KPLP, menekankan, “Latihan simulasi ini tidak hanya berfungsi sebagai uji coba, tetapi juga memenuhi kewajiban perusahaan sebagai salah satu syarat untuk pengesahan pemenuhan persyaratan penanggulangan pencemaran.”
Manager Production RU II Sungai Pakning, Ririanti, menegaskan bahwa perusahaan akan terus berinvestasi dan berkomitmen dalam peningkatan standar keamanan dan kesiapsiagaan.
“Kami menyadari bahwa peningkatan harus terus dilakukan secara berkelanjutan. Harapan kami, simulasi ini akan terus menjadi tolok ukur kesiapan kami dalam keadaan darurat. Kami berkomitmen untuk terus menjalankan amanah negara dalam mendukung kemandirian energi dengan mengutamakan keselamatan,” pungkasnya.
Melalui kegiatan MED 2025, PT KPI RU II Sungai Pakning menegaskan komitmennya untuk memastikan seluruh proses kesiapsiagaan darurat berjalan optimal. Upaya ini dilakukan untuk melindungi pekerja, masyarakat, dan lingkungan, sekaligus menjaga keberlanjutan operasional kilang sebagai aset vital bagi negara.