Jakarta – Dugaan proyek fiktif di Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada 2023–2024 menyeret sejumlah nama perusahaan. Salah satunya PT Carolina Prima Internasional yang dikaitkan dengan Edward Parulian Sitorus.
Redaksi telah mengajukan enam pertanyaan konfirmasi resmi via WhatsApp kepada Edward, termasuk soal hubungan PT Carolina Prima Internasional dengan PT Batavia Internasional, serta kejanggalan proyek “Fasilitas Pendampingan Industri Kimia Hilir dan Farmasi (IKHF)” yang tidak muncul di LPSE. Proyek itu diduga hanya dijadikan dasar untuk pencairan pinjaman di BRI.
Selain itu, sumber internal Kemenperin menyebut adanya keterlibatan sejumlah perusahaan dalam skema proyek fiktif yang menyeret nama LHS—yang kini sudah diproses hukum. Pertanyaan utama: apakah Carolina Prima Internasional ikut dalam jejaring tersebut?
Namun, hingga batas waktu konfirmasi yang diberikan 3×24 jam, Edward Parulian Sitorus memilih bungkam. Tidak ada jawaban maupun klarifikasi yang disampaikan.
Sikap diam ini menambah daftar tanda tanya publik. Apalagi, PT Batavia Internasional selama ini dikenal bergerak di proyek militer khususnya TNI AD, sehingga langkah masuk ke proyek Kemenperin dinilai tidak lazim.
Redaksi masih membuka ruang klarifikasi apabila Edward maupun pihak perusahaan bersedia memberikan jawaban.