Scroll untuk baca artikel
Example 325x300








Jawa Timur

Lagi-lagi Pejabat pemerintahan Banyuwangi sedang Asyik karaokean saat masih jam kerja. Begini tanggapan Wakil ketua SNI DPC Banyuwangi

1843
×

Lagi-lagi Pejabat pemerintahan Banyuwangi sedang Asyik karaokean saat masih jam kerja. Begini tanggapan Wakil ketua SNI DPC Banyuwangi

Sebarkan artikel ini








Banyuwangi || Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Banyuwangi, Budiono, A.Ptnh., M.H. kedapatan tengah asyik karaoke pada saat jam kerja. Perilaku Budiono itu tersebar dalam video di sejumlah akun media sosial.

Beberapa Media menyoroti aksi yang dilakukan Kepala BPN Banyuwangi tersebut. Dalam video berdurasi 13 detik, terlihat ada seorang berseragam Dinas berada di sebuah ruangan. Satu komputer digunakan sebagai layar untuk karaoke.

banner 300x555

Sementara ada juga seorang wanita berkerudung hitam dan berseragam batik hitam dengan asyik merekam atasannya yang sedang bernyanyi. Lokasi di video disebut berada di kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Banyuwangi, di Jl. Boediono No.50, Singotrunan, Kec. Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi.

Saat Awak Media mencoba mengkofirmasih Kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kab. Banyuwangi, Budiono, A.Ptnh., M.H. tidak bisa ditemui dan juga tidak ada tanggapan saat di konfirmasi melalui via whatsapp.

Wakil Ketua Setia Nawaksara Indonesia (SNI) DPC Banyuwangi, Taufik, menyebut tindakan para Pejabat tersebut melanggar disiplin dan kewajiban.

“Jam kerja ya untuk bekerja, memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Karaoke pada jam kerja jelas melanggar kewajiban Pejabat Pemerintahan untuk menaati ketentuan jam kerja. Itu masuk pelanggaran disiplin,”ujar Taufik. Pada Kamis 8/12/22.

Taufik mengatakan, kejadian itu seharusnya ditindak lanjuti secara diberi tegoran, apabila memang terbukti melanggar disiplin, para pejabat tersebut akan disanksi.

“Harus didalami dan diperiksa. Kalau masuk pelanggaran disiplin ringan, maka sanksinya ya hukuman disiplin ringan, mulai dari teguran lisan, teguran tertulis (tergantung bobot pelanggaran disiplinnya),” jelas Taufik.

Menurut Taufik, dengan peristiwa yang memalukan ini bagi seorang pejabat negara, bukan menjadi contoh yang baik, justru akan semakin luasnya tercipta para mafia tanah di Banyuwangi, “karena kepalanya saja tidak taat aturan,”tegas Taufik. (Raden)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *